Bagi penggemar Game horror survivor mungkin
sudah tidak aneh dengan Game seperti Resident
Evil. Berbekal Assault riffle dan Handgun, Gamer harus bertahan dari serangan zombie di Racoon City. Tetapi,
bagaimana ketika Gamer bukan hanya
bertahan dari serangan zombie tapi juga dari serangan survivor lain, dan
tentara bayaran dengan peralatan seadanya? Mungkin bagi gamer yang tertarik bisa mencoba Game The Last of Us ini. The Last of Us sendiri memiliki jalan
cerita seperti dalam serial TV The Walking Dead, dimana gamer harus bertahan dari serangan zombie dan dari sekumpulan
survivor lainya.
The Last of Us memiliki setting di Amerika
pada tahun 2033, sekitar 20 tahun setelah virus Cordyceps Unilateralis menyebar di negara Amerika Serikat. Cordyceps sendiri adalah sebuah jamur
virus yang bisa masuk ke dalam otak kemudian merubah orang/manusia menjadi
mahkluk yang mengerikan dan bisa membunuh orang dengan hanya sekali gigitan.Environment yang realistis membuat gamer akan terbawa suasana horror
pasca-bencana.
bertahan hidup dan lindungi Ellie |
Gamer akan memainkan tokoh utama dalam Game ini yaitu Joel yang akan ditemani oleh Ellie, anak perempuan
yatim piatu berusia 14 tahun. Selama permainan, gamer akan menelusuri kota-kota besar di Amerika seperti Boston, Lincoln,
Massachusets, sampai ke Salt Lake, Utah. Tujuan utama gamer adalah untuk mengantar Ellie untuk sampai secara selamat ke
markas besar Firefly, sebuah organisasi “teroris” anti pemerintah. Tetapi,
perjalanan mengantar Ellie ini tentu tidak akan mudah. Selama perjalanan, gamer bukan hanya harus bisa melindungi
Ellie bertahan dari serangan para Infected, tetapi juga dari sesama survivor!!
Para infected sendiri dibagi dalam 3 kategori yaitu Runner-manusia yang baru
terinfeksi dan masih bisa ditaklukkan dengan cara biasa-, Clickers-infeksi yang
sudah lama membuatnya buta namun, sangat sensitif terhadap suara dan hanya bisa
ditaklukkan dengan senjata dan bukan tangan kosong-, serta Bloaters-jenis
paling berbahaya, mematikan, dan membutuhkan banyak peluru untuk dikalahkan-.
Selama permainan, gamer akan lebih banyak menggunakan Joel daripada Ellie (karena
Ellie dalam sebagian besar stage akan digerakan oleh AI). Tetapi, Naughty Dog nampaknya tidak mau bermain-main dengan AI yang murahan. Naughty Dog sudah merancang AI
dengan tingkat “kepintaran” yang sesuai aslinya. Bisa dipastikan Ellie tidak
akan bertindak ceroboh seperti AI kebanyakan seperti berlari ke arah yang salah
(musuh, jurang, dsb) atau merusak strategi dan membongkar persembunyian gamer hanya karena tidak sengaja berdiri
pada jarak pandang musuh. Bahkan saking
“pintarnya” Ellie bisa membantu Gamer
(Joel) ketika dalam kesulitan seperti melempar bata atau menusuk musuh.
Tapi ternyata setelah "diselidiki", AI yang dimiliki oleh musuh nampaknya (entah) sengaja atau tidak, dibuat "buta" dengan AI Ellie. AI musuh hanya akan peka dengan gamer saja. Contohnya ketika Ellie tidak sengaja "tabrakan kecil" dengan musuh, AI musuh seolah cuek seakan tidak ada musuh. Tapi, hal ini tidak akan menganggu keasyikan gamers kok.
Pada awal-awal permainan bisa dipastikan Gamer akan merasa “frustasi” dengan
begitu banyaknya infected yang menyerang tetapi equipment yang gamer punya hanya sedikit. Namun,
seiring permainan gamer akan merasa
nyaman dan perjalanan juga akan mulus, kok.
Yang menarik dalam The Last Of Us ini adalah adanya sistem Crafting dan sistem upgrade. Dalam permainan ada satu waktu ketika gamer akan merasa gelisah dengan
persediaan dan equipment yang mulai menipis. Maka, sistem Crafting ini yang akan membantu gamer.
Dengan mengumpulkan bahan baku yang tersebar dalam setiap tempat yang gamer lewati, gamer bisa membuat apapun degan sistem Crafting ini. Misalnya, gamer
bisa membuat health kit, bom Molotov, bom paku, bom asap, bahkan sampai pisau
Shiv yang sangat ampuh untuk membunuh Clickers. Maka dari itu, terkadang gamer harus sengaja “tersesat” supaya
bisa mengmpulkan bahan baku untuk membuat sesuatu.
contoh kecil adegan kekerasan yang ditampilkan secara eksplisit |
Selain sistem Crafting, gamer juga
mempunyai kesempatan untuk memperkuat Joel dan meningkatkan chance untuk bertahan hidup. Ada dua
sistem upgrade lainnya yaitu, upgrade senjata dan skill. Seperti halnya Crafting, gamer harus menemukan bahan baku terlebih dahulu untuk bisa meningkatkan
kemampuan senjata favorit gamer di
sepanjang permainan. upgrade senjata bisa saja sekedar meningkatan kecepatan
reload atau kapasitas peluru, hingga akurasi dan recoil yang dihasilkan.
Sementara gamer juga bisa memperkuar Joel
lewat sistem skill. Mengumpulkan supplements dalam jumlah yang cukup, gamer bisa memperkuat beberapa aspek
kemampuan Joel. Mulai dari meningkatkan health untuk daya tahan serang yang
lebih mumpuni sampai memperkuat jarak dengar untuk mendapatkan posisi musuh
yang lebih jelas.
Game The Last of Us ini bukanlah tipe Game yang hanya menjual sisi action dari tema post-appocalypse. Tetapi, Game
ini menawarkan sesuatu yang baru yaitu, bagaimana dinamika manusia untuk
bertahan hidup. Dalam permainan juga, gamers bebas untuk membunuh dan memperlakukan musuh. Hal tersebut dilakukan semata-mata demi gamers bisa bertahan hidup. Dalam permainan juga, jangan heran bila gamer akan menemukan perilaku-perilaku sadis seperti manusia yang
digantung terbalik layaknya hewan buruan dan dipotong-potong untuk dijadikan
makanan oleh para survivor lainnya. Perilaku tersebut akan ditampilkan
eksplisit secara detail dalam permainan. The Last Of Us juga akan “memaksa” gamer untuk tidak sembrono dalam menghadapi musuh. Mode Stealth adalah mode yang
sangat krusial dalam Game ini karena,
jika gamer menggunakan senjata untuk
membunuh musuh maka, musuh lain akan datang dan memburu gamer sehingga gamer
tentunya akan kehabisan peluru dan persediaan.
beberapa game rater memberikan nilai sempurna pada game ini |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar